Selasa, 13 April 2010

Menggugah hati para abi dan bunda ....


Setelah membaca lagi tausiah dari aa Gym (http://www.taushiyah-online.com/index.php?page=taushiyah/detail_Tausyiah&idT=180), tentang "anak sebagai cobaan" saya seakan kembali ke masa lampau. Mengingat saat-saat indah saya bersama almarhumah ibu dan saat-saat menanti kedatangan bapak dari kerjanya. Tak terasa menitik pula air mata. Ya Allah..., tak ada yang bisa aku persembahkan selain doa untuk mereka, ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO. Amiiinnn...

Para abi dan bunda,
Ingatkah engkau, bahwa kita menjadi seperti ini karena besarnya pengorbanan orang tua kita? Pengorbanan yang tidak hanya berupa materi, tapi juga waktu, tenaga bahkan karier mereka. Mungkin, jika mereka dulu mementingkan kariernya, tak akan ada para mujahid dan mujahidah -seperti para abi dan bunda saat ini- yang siap berjuang di jalan Allah... Para ibu berjuang mendidik dan mencintai kita siang dan malam, mereka tak pernah lalai mengurus kita. Para bapak, bekerja tak mengenal lelah untuk kita, mengantarkan kita ke sekolah sebelum beliau berangkat kerja, dan ketika malam pun masih mampu menemani kita belajar.

Tapi sekarang lihatlah,,,
Semakin tinggi ilmu yang kita miliki, maka semakin berlomba-lomba kita mengejar materi, mencari posisi yang paling prestisius. Akan dianggap kuno, jika seorang bunda hanya bekerja di rumah mengurus anak-anak... Sudah sedemikian hebatkah pengaruh barat ke dalam pemikiran kita? Wa'lahu a'lam bis showab.

Lalu bagaimana dengan anak-anak kita?
"Dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS Al Anfaal [8]: 28).
Sebagian besar dari kita, meninggalkan anak-anak dengan pembantu atau baby sitter, asal seluruh kebutuhan materinya sudah kita penuhi. Tak ada lagi belajar naik sepeda di pagi hari, memasak bersama sebelum makan siang dan belajar iqro' di sore hari. Yang ada hanya sisa tenaga di malam hari ketika kita bertemu dengan anak-anak. Lalu, kapan waktu kita untuk mereka? Kita menjawab, waktu untuk mereka ada kok, di akhir pekan kita bisa menghabiskan waktu bersama, -tapi itupun kalau Allah memberi kesehatan yang baik untuk kita-. Bagaimana ketika akhir pekan anak-anak sakit? Sungguh merugi para orang tua, ketika anak-anak sehat, mereka menikmati keceriaannya bersama pembantu, tetapi ketika sakit kita kebagian rewelnya saja.

Para abi dan bunda,,
Tak terpikirkah bahwa anak-anak amanah yang luar biasa? Tak tahukah engkau, bahwa ada banyak calon abi dan bunda yang menginginkan buah hati dan mengorbankan segalanya, namun Allah masih belum memberinya? Engkau tak akan pernah menyadari akan berharganya sesuatu, sampai sesuatu itu tidak ada lagi diantara kita.

Semoga tulisan kecil ini memberi manfaat bagi kita dan bersemangat menjadikan para mujahid dan mujahidah baru yang siap syahid di jalan Allah. Amiinn..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar