Sabtu, 24 April 2010

Jadi wanita karier atau wanita keluarga ya...?

Minggu lalu saya melihat acara Mario Teguh "Golden ways" di sebuah stasiun tivi swasta. Judulnya cukup menarik bagi saya : Wanita ku Pemulia ku.

Pada sesion tanya jawab ada seorang ibu muda bertanya, kira-kira seperti begini pertanyaannya, " Sebagai seorang wanita, manakah yang harus saya prioritaskan, bekerja menjadi wanita karier sebagai wujud bakti saya kepada ibu yang telah membiayai sekolah saya ataukah menjadi ibu rumah tangga mengikuti kemana pun suami bertugas? "

Ternyata pertanyaan ibu muda tersebut hampir sama dengan perasaan saya beberapa tahun yang lalu saat saya masih bekerja namun berjauhan dari suami. Sungguh tak nyaman berada dalam posisi tersebut, disalah satu pihak saya ingin bekerja sebagai balas budi saya kepada orang tua, namun dipihak lain saya mempunyai kewajiban yang sangat besar untuk mengurus keluarga.

Atas pertanyaan ibu muda tersebut, Mario Teguh mengatakan, "JANGAN MEMISAHKAN ANTARA KARIER DAN KELUARGA". Sejenak saya merenung, mencoba menelaah maksudnya. Apakah kita harus berkarier sambil mengurus keluarga, atau mengurus keluarga sambil berkarier atau adakah makna lain?

Kemudian Beliau melanjutkan, Karier termulia bagi wanita pemulia keluarga adalah karier keluarga. OOOhhh so wise.... memang sih, dari segi manapun keluarga adalah segalanya.

Lalu bagaimana dengan pendidikan saya yang cukup tinggi ini? Khan sayang jika hanya dirumah saja mengurus keluarga? :(

Masih menurut Mario Teguh, beliau lebih bahagia dididik oleh ibunya yang profesor dibandingkan ibunya mendidik orang lain sedangkan dia diasuh oleh profesor lain yang belum tentu memperhatikan dia sungguh-sungguh, tidak memperhatikan apa yang dia makan, bahkan mengasuhnya sambil menelepon pacarnya...

UUpppsss,...banyak yang merasa tersindir nih!!

Jadi untuk apa seorang suami bekerja keras? Untuk apa seorang ayah bekerja siang malam tak mengenal lelah? Rupanya beliau ingin memciptakan keluarga yang terbaik, menginginkan anak-anaknya tumbuh sehat dan cerdas dan istrinya menjadi pendidik terbaik bagi anak-anaknya.

Sekarang ingin menjadi wanita karier atau wanita keluarga? Terserah kita sendiri sebagai penentu nasib kita dan keluarga.

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum, episode mario teguh yg ini kbtulan ga lihat, terimakasih sharingnya mba

    BalasHapus
  2. mba, ijin share di fb ya ^_^

    BalasHapus